Quantcast
Channel: Manajemen K3 Umum
Viewing all 57 articles
Browse latest View live

Contoh Form Tindak Lanjut Penerapan K3

$
0
0

Form Penerapan Tindak Lanjut K3 digunakan untuk memonitor (memantau) tindak lanjut dari hal-hal yang perlu dilakukan oleh petugas K3 terkait penerapan K3 di Perusahaan/Organisasi. Pemantauan tindak lanjut meliputi hal-hal sebagai berikut :

  1. Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Kerja.
  2. Pemenuhan Sasaran dan Program K3.
  3. Hasil Penilaian Kesesuaian dengan Peraturan Perundang-undangan dan Persyaratan K3 Lainnya.
  4. Hasil Identifikasi Bahaya, Penilaian dan Pengendalian Resiko K3.
  5. Hasil dari rapat-rapat (pertemuan) P2K3 dan Unit Tanggap Darurat Perusahaan.
  6. Masukan Partisipasi dan Konsultasi K3.
  7. Hasil Pengukuran dan Pemantauan Kinerja K3.
  8. Hasil Investigasi Insiden.
  9. Hasil Identifikasi Ketidaksesuaian (Inspeksi) K3.
  10. Hasil Audit K3 Internal maupun Eksternal.
  11. Hasil Inspeksi dari Pihak Luar terkait permasalahan K3.
  12. Hasil Tinjauan Manajemen terkait Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

Isian dari formulir ini antara lain :

  1. Tanggal Permasalahan Timbul.
  2. Uraian Pekerjaan yang perlu ditindak lanjuti.
  3. Target Penyelesaian Pekerjaan.
  4. Realisasi Penyelesaian Pekerjaan.
  5. Penanggung Jawab Penyelesaian Pekerjaan.
  6. Prosentase (Laju Perkembangan) Pekerjaan.
  7. Dokumentasi Awal dan Akhir
  8. Keterangan Lain-lain.

Demikian, semoga dapat membantu mempermudah pekerjaan praktisi K3 sekalian, aamiin.

Download Form Tindak Lanjut Penerapan K3 :

P-FRM-K3-002 Tindak Lanjut Penerapan K3.doc (89 Kb)

Contoh Form Tindak Lanjut Penerapan K3.

Contoh Form Tindak Lanjut Penerapan K3

Contoh Form Tindak Lanjut Penerapan K3


Pengertian, Dasar Hukum dan Ruang Lingkup Kesehatan Kerja

$
0
0

Pengertian Kesehatan Kerja menurut joint ILO/WHO Committee 1995 ialah penyelenggaraan dan pemeliharaan derajat setinggi-tingginya dari kesehatan fisik, mental dan sosial tenaga kerja di semua pekerjaan, pencegahan gangguan kesehatan tenaga kerja yang disebabkan kondisi kerjanya, perlindungan tenaga kerja terhadap resiko faktor-faktor yang mengganggu kesehatan, penempatan dan pemeliharaan tenaga kerja di lingkungan kerja sesuai kemampuan fisik dan psikologisnya, dan sebagai kesimpulan ialah penyesuaian pekerjaan kepada manusia dan manusia kepada pekerjaannya.

Ilustrasi

Ilustrasi

Dasar Hukum Kesehatan Kerja

  1. Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja pasal 3 (tiga) dan pasal 8 (delapan).
  2. Peraturan Menteri Perburuhan no 7 Tahun 1964 tentang Syarat-Syarat Kesehatan, Kebersihan serta Penerangan di Tempat Kerja.
  3. Permenaker No 2 Tahun 1980 tentang Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja dalam Penyelenggaraan Keselamatan Kerja.
  4. Permenaker No 1 Tahun 1981 tentang Kewajiban Melapor Penyakit Akibat Kerja.
  5. Permenaker No 3 Tahun 1983 tentang Pelayanan Kesehatan Kerja.
  6. Permenaker No 1 Tahun 1998 tentang Penyelenggaraan Pemeliharaan Kesehatan Bagi Tenaga Kerja dengan Manfaat Lebih Baik dari Paket Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Dasar Jamsostek.
  7. Keputusan Menteri Tenaga Kerja No 333 Tahun 1989 tentang Diagnosa dan Pelaporan Penyakit Akibat Kerja.
  8. Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja No 1 Tahun 1979 tentang Pengadaan Kantin dan Ruang Makan.
  9. Surat Edaran Dirjen Binawas tentang Perusahan Catering Yang Mengelola Makanan Bagi Tenaga Kerja.

Ruang Lingkup Kesehatan Kerja

  1. Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Kerja.
    • Sarana dan Prasarana.
    • Tenaga (dokter pemeriksa kesehatan tenaga kerja, dokter Perusahaan dan paramedis Perusahaan).
    • Organisasi (pimpinan Unit Pelayanan Kesehatan Kerja, pengesahan penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Kerja).
  2. Pelaksanaan Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja.
    • Awal (Sebelum Tenaga Kerja diterima untuk melakukan pekerjaan).
    • Berkala (sekali dalam setahun atau lebih).
    • Khusus (secara khusus terhadap tenaga kerja tertentu berdasarkan tingkat resiko yang diterima).
    • Purna Bakti (dilakukan tiga bulan sebelum memasuki masa pensiun).
  3. Pelaksanan P3K (petugas, kotak P3K dan Isi Kotak P3K).
  4. Pelaksanaan Gizi Kerja.
    • Kantin (50-200 tenga kerja wajib menyediakan ruang makan, lebih dari 200 tenaga kerja wajib menyediakan kantin Perusahaan).
    • Katering pengelola makanan bagi Tenaga Kerja.
    • Pemeriksaan gizi dan makanan bagi Tenaga Kerja.
    • Pengelola dan Petugas Katering.
  5. Pelaksanaan Pemeriksaan Syarat-Syarat Ergonomi.
    • Prinsip Ergonomi:
      • Antropometri dan sikap tubuh dalam bekerja.
      • Efisiensi Kerja.
      • Organisasi Kerja dan Desain Tempat Kerja
      • Faktor Manusia dalam Ergonomi.
    • Beban Kerja :
      • Mengangkat dan Mengangkut.
      • Kelelahan.
      • Pengendalian Lingkungan Kerja.
  6. Pelaksanaan Pelaporan (Pelayanan Kesehatan Kerja, Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja dan Penyakit Akibat Kerja)

Demikian, selamat membangun Kesehatan Kerja di tempat kerja :-)

Dasar-Dasar Perancangan Sarana Evakuasi Darurat

$
0
0

Sarana Evakuasi adalah sarana dalam bentuk konstruksi dari bagian bangunan yang dirancang aman sementara (minimal 1 jam) untuk jalan menyelamatkan diri bila terjadi kebakaran bagi seluruh penghuni di dalamnya tanpa dibantu orang lain.

Pintu Darurat

Ilustrasi

Ketentuan Umum Perancangan Sarana Evakuasi Darurat

Setiap tempat kerja harus tersedia jalan selain pintu masuk-keluar utama untuk menyelamatkan diri apabila terjadi kebakaran. Pintu tersebut harus membuka keluar dan tidak diperkenankan untuk dikunci. Petunjuk arah evakuasi harus terlihat jelas dalam keadaan gelap.

Ketentuan Teknis

  1. Laju Alir : 40 orang/menit.
  2. Durasi Evakuasi :
    • Hunian Resiko Bahaya Kebakaran Ringan : 2 menit.
    • Hunian Resiko Bahaya Kebakaran Sedang : 2.5 menit.
    • Hunian Resiko Bahaya Kebakaran Berat : 3 menit.
  3. Lebar Pintu Minimal : 21 inch

Contoh Perhitungan

Berapakah jumlah unit pintu darurat untuk mengevakuasi orang sebanyak 350 orang dalam waktu 2.5 menit?

Jawaban : Jumlah orang dibagi 40 orang/menit dikalikan 2.5 menit = 350/40 x 2.5 = 3.5 == 4 unit pintu darurat.

Klasifikasi resiko bahaya kebakaran jenis hunian terdapat pada Keputusan Menteri Tenaga Kerja No 186 Tahun 1999 tentang Unit Penanggulangan Kebakaran Kebakaran di Tempat Kerja.

Untuk menjamin keamanan minimal 1 (satu) jam saat terjadi kebakaran, maka konstruksi dirancang tahan api dan dilengkapi sarana pengendalian asap dengan tekanan udara positif (pressurized fan).

Dasar-Dasar Perancangan Sistem Instalasi Hidran

$
0
0

Hidran ialah istalasi pemadam kebakaran yang dipasang secara permanen berupa jaringan perpipaan berisi air bertekanan terus menerus yang siap untuk memadamkan kebakaran.

Komponen Utama Sistem Instalasi Hidran

  1. Persediaan Air Yang Cukup (Tangki Air).
  2. Sistem Pompa Yang Handal. Umumnya terdiri dari :
    • Pompa Utama (Pompa yang bertugas mengisi/menjaga persediaan air pada jaringan pipa hidran saat terjadi kebakaran secara otomatis).
    • Pompa Jokey (Pompa yang menjaga tekanan pada jaringan pipa hidran secara terus menerus secara otomatis).
    • Pompa Cadangan/Diesel (Pompa yang bertugas mengisi persediaan air dan menjaga tekanan pada jaringan pipa hidran yang menyala secara otomatis pada saat jaringan listrik dimatikan/mati sehingga pompa utama dan pompa jockey tidak dapat berkerja).
  3. Siamese Connection (Sambungan untuk mengisi air pada jaringan pipa hidran dari mobil pemadam kebakaran).
  4. Jaringan Pipa Yang Memadai.
  5. Pilar Hidran Yang Mencukupi.
  6. Kotak (Box) Hidran, Selang Hidran, Nozzle Hidran dan Tuas Pembuka Keran Hidran Yang Mencukupi.
Sistem Instalasi Hidran

Sistem Instalasi Hidran

Klasifikasi Sistem Instalasi Hidran

KriteriaKlasifikasi Sistem Instalasi Hidran
Kelas I (Satu)Kelas II (Dua)Kelas III (Tiga)
Debit Air Minimum500 galon/menit500 galon/menit500 galon/menit
Tekanan Nozzle Terjauh4.5-7.0 kg/cm24.5-7.0 kg/cm24.5-7.0 kg/cm2
Ukuran Selang1.5 inch2.5 inch1.5 inch dan 2.5 inch
Persediaan Air45 menit60 menit90 menit

Pilih Sistem Instalasi Hidran Kelas III untuk menjamin keamanan.

Penempatan Titik Pilar dan Kotak (Box) Hidran

Tingkat ResikoPenempatan
Resiko RinganLuas 1000-2000 m2 = 2 titik, dan tambahan 1 titik setiap penambahan luas 1000 m2.
Resiko SedangLuas 800-1600 m2 = 2 titik, dan tambahan 1 titik tiap penambahan luas 800m2.
Resiko BeratLuas 600-1200 m2 = 2 titik, dan tambahan 1 titik setiap penambahan luas 600 m2.

Klasifikasi resiko bahaya kebakaran jenis hunian terdapat pada Keputusan Menteri Tenaga Kerja No 186 Tahun 1999 tentang Unit Penanggulangan Kebakaran Kebakaran di Tempat Kerja.

Untuk menjamin kesesuaian terhadap ketentuan dan persyaratan teknis sistem instalasi hidran, maka setiap perencanaan/perancangan dan pemasangan sistem instalasi hidran dikendalikan secara administratif melalui ijin, pemeriksaan, pengujian dan pengesahan melalui Dinas Tenaga Kerja, Dinas Pemadam Kebakaran dan Instansi Terkait setempat. Selamat merencanakan :-)

Sarana Proteksi Kebakaran Aktif dan Pasif

$
0
0

Dalam menyediakan sarana proteksi kebakaran di suatu tempat, maka dikenal 2 (dua) istilah yaitu sarana kebakaran aktif dan sarana kebakaran pasif. Berikut penjelasannya :

Ilustrasi

Ilustrasi

Sarana Proteksi Kebakaran Aktif

Sarana proteksi kebakaran aktif berupa alat ataupun instalasi yang disiapkan untuk mendeteksi dan atau memadamkan kebakaran. Di antara sarana proteksi kebakaran aktif antara lain :

  1. Detektor Asap, Api maupun Panas.
  2. Alarm kebakaran otomatis maupun manual.
  3. Tabung Pemadam / APAR (Alat Pemadam Api Ringan).
  4. Sistem Hidran.
  5. Sistem Springkler.
  6. dsj.

Sarana Proteksi Kebakaran Pasif

Sarana proteksi kebakaran pasif berupa alat, sarana atau metode/cara mengendalikan asap, panas maupun gas berbahaya apabila terjadi kebakaran. Di antara sarana proteksi kebakaran pasif antara lain :

  1. Sistem Kompartementasi (Pemisahan Bangunan Resiko Kebakaran Tinggi).
  2. Sarana Evakuasi dan Alat Bantu Evakuasi.
  3. Sarana dan Sistem Pengendali Asap dan Api (Fire Damper, Smoke Damper, Fire Stopping, dsj).
  4. Fire Retardant (Sarana Pelambat Api)
  5. dsj.

Contoh Form Identifikasi Kebutuhan Pelatihan K3

$
0
0

Formulir identifikasi kebutuhan pelatihan K3 digunakan untuk mengidentifikasi pelatihan-pelatihan K3 yang dibutuhkan untuk semua tenaga kerja di bawah kendali Perusahaan/Organisasi berdasarkan resiko K3 pekerjaannya masing-masing.

Formulir ini dijalankan oleh Sekretaris P2K3 ataupun Petugas K3 yang ditunjuk untuk bekerja-sama dengan bagian pengembangan SDM seksi Pengadaan Pelatihan dalam Pelaksanaannya. Sekretaris P2K3 mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan pelatihan K3 berdasarkan Struktur Organisasi Tenaga Kerja Perusahaan/Organisasi berdasarkan Jabatan/Fungsi pekerjaan masing-masing yang tentunya telah disesuaikan dengan resiko K3 masing-masing Jabatan/Fungsi pekerjaan.

Selanjutnya Sekretaris P2K3 menentukan rentang jadwal pelaksanaan pelatihan K3 serta pihak penyelenggara pelatihan K3 yang dimaksud.

Sekretaris P2K3 mengajukan persetujuan identifikasi kebutuhan pelatihan K3 kepada Ketua P2K3 serta Direktur atau yang mewakili. Apabila pengajuan telah disetujui, maka Sekretaris P2K3 menyerahkannya kepada bagian SDM yang menangani pengadaan dan pelaksanaan pelatihan tenaga kerja untuk ditindaklanjuti sebagai program pelatihan resmi tenaga kerja Perusahaan/Organisasi.

Daftar Isian Formulir Identikasi Kebutuhan Pelatihan K3

  1. Nomor Urut.
  2. Judul Pelatihan K3.
  3. Jabatan/Fungsi Dalam Struktur Organisasi Perusahaan/Organisasi.
  4. Rentang Jadwal Pelaksanaan Pelatihan K3.
  5. Rentang Tanggal Realisasi Pelatihan K3.
  6. Penyelenggara Pelatihan K3.
  7. Keterangan relevan lainnya.

Download Formulir Identifikasi Kebutuhan Pelatihan K3

P-FRM-K3 Formulir Identifikasi Kebutuhan Pelatihan K3.doc (123 Kb)

Contoh Formulir Identifikasi Kebutuhan Pelatihan K3

Contoh Formulir Identifikasi Kebutuhan Pelatihan K3

Contoh Formulir Identifikasi Kebutuhan Pelatihan K3

Contoh Form Daftar Hadir Peserta Pelatihan K3

$
0
0

Formulir daftar hadir pelatihan K3 diperlukan untuk mencatat kehadiran peserta dalam pelaksanaan pelatihan K3 Perusahaan/Organisasi.

Formulir ini dibutuhkan sebagai bukti bahwa Perusahaan/Organisasi telah memenuhi persyaratan Pelatihan, Kompetensi dan Pengetahuan dari Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja baik dari Standar OHSAS 18001, ILO-OSH maupun Peraturan Perundang-undangan Pemerintah yang berlaku.

Kolom isian dalam Formulir Daftar Hadir Pelatihan K3 antara lain :

  1. Judul Pelatihan.
  2. Tanggal dan Jam Pelatihan.
  3. Penyelenggara Pelatihan.
  4. Tempat diselenggarakannya Pelatihan.
  5. Nomor Urut Kehadiran Peserta Pelatihan.
  6. Nama Peserta Pelatihan yang hadir.
  7. NIK Pegawai Peserta Pelatihan.
  8. Nama Bagian Kerja Peserta Pelatihan.
  9. Jabatan Kerja Peserta Pelatihan.
  10. Paraf Kehadiran Peserta.
  11. Catatan lain yang relevan.

Untuk melengkapi dokumentasi pelatihan K3, maka dapat ditambahkan lampiran gambar/foto ataupun video pelatihan K3 yang telah dilaksanakan.

Download Formulir Daftar Hadir Peserta Pelatihan K3

P-FRM-K3-005 Formulir Daftar Hadir Peserta Pelatihan K3.doc (82 Kb)

Contoh Formulir Daftar Hadir Peserta Pelatihan K3

Contoh Formulir Daftar Hadir Peserta Pelatihan K3

Contoh Formulir Daftar Hadir Peserta Pelatihan K3

Contoh Laporan Pelaksanaan Pelatihan K3

$
0
0

Laporan pelaksanaan pelatihan K3 dibuat untuk melaporkan hasil pelaksanaan pelatihan K3 yang sudah terlaksana.

Laporan ini digunakan untuk menyampaikan kegiatan pelatihan K3 yang dilaksanakan kepada pihak manajemen Perusahaan/Organisasi.

Sampul Depan

Sampul Depan

Pada umumnya laporan pelatihan K3 berisi hal-hal sebagai berikut antara lain :

  1. Sampul Depan (nama perusahaan/organisasi, judul laporan pelatihan K3 dan nomor laporan).
  2. Daftar Isi.
  3. Latar Belakang dilaksanakannya pelatihan K3.
  4. Tujuan dilaksanakannya pelatihan K3.
  5. Judul Pelatihan K3.
  6. Waktu dan Tempat pelaksanaan pelatihan K3.
  7. Penyelenggara pelatihan K3.
  8. Peralatan dan Bahan pelaksanaan pelatihan K3.
  9. Peserta pelatihan K3 (target peserta pelatihan K3 / terlampir dalam daftar hadir peserta pelatihan K3).
  10. Dana Anggaran yang diperlukan dalam pelaksanaan pelatihan K3.
  11. Susunan Acara/Kegiatan pelatihan K3.
  12. Dokumentasi Pelatihan K3 (Gambar/Foto).
  13. Kesimpulan pelaksanaan pelatihan K3.
  14. Penutup (kalimat penutup laporan pelaksanaan pelatihan K3).

Laporan pelaksanaan pelatihan K3 disusun oleh sekretaris P2K3, diperiksa ketua P2K3 dan diketahui oleh Direktur/Pimpinan Perusahaan/Organisasi yang mewakili.

Download Contoh Laporan Pelaksanaan Pelatihan K3

Laporan Pelaksanaan Pelatihan K3.doc (1,4 MB).

Contoh Laporan Pelaksanaan Pelatihan K3 Preview


Prosedur Pelatihan K3

$
0
0

Penyusunan prosedur pelatihan K3 merupakan salah satu syarat dalam standar sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (K3) OHSAS 18001:2007 klausul 4.4.2. Competence, Training & Awareness (Kelayakan, Pelatihan & Pengetahuan).

Dalam klausul tersebut salah satunya disebutkan bahwa prosedur pelatihan harusnya dilakukan pada personil dengan memperhatikan tingkatan tanggung jawab, kemampuan, bahasa dan resiko yang diterima.

Sampul Depan

Sampul Depan

Secara umum prosedur pelatihan K3 memuat isi antara lain :

  1. Persiapan Data.
    • Struktur Organisasi.
    • Hasil identifikasi bahaya, penilaian resiko dan pengendalian resiko K3.
    • Hasil identifikasi peraturan perundangan dan persyaratan K3 lainnya.
    • Hasil investigasi insiden /kecelakaan kerja.
    • Hasil partisipasi dan konsultasi K3.
    • Data lain yang relevan (hasil audit, pengukuran, dsj).
  2. Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan K3 dan jadwal pelaksanaan.
  3. Pelaksanaaan pelatihan K3 (mendaftarkan kebutuhan pelatihan ke bagian SDM dan melaksanakannya sesuai jadwal).
  4. Penyusunan laporan pelaksanaan pelatihan K3.

Download Prosedur Pelatihan K3

P-SOP-K3-003 Prosedur Pelatihan K3.doc (57 KB)

Form dan Laporan Terkait

  1. Formulir Identifikasi Kebutuhan Pelatihan K3.
  2. Form Daftar Hadir Peserta Pelatihan K3.
  3. Laporan Pelaksanaan Pelatihan K3

Prosedur Pelatihan K3 Preview

Materi Slide Pelatihan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)

$
0
0

Materi (slide) pelatihan P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan) sangat berguna untuk memberikan pengetahuan mengenai P3K secara umum di tempat kerja maupun di rumah atau dimanapun kita berada.

Materi (slide) pelatihan P3K juga berguna sebagai program pelatihan tahunan di bagian SDM Perusahaan/Organisasi.

Sampul Depan

Sampul Depan

Materi (slide) pelatihan P3K meliputi hal-hal sebagai berikut :

  1. Pengertian, Dasar Hukum, Tujuan dan Peralatan P3K serta kewajiban penolong dalam pelaksanaan P3K.
  2. Penilaian Penderita.
  3. Perdarahan dan Syok.
  4. Cedera Sistem Otot dan Rangka.
  5. Luka Bakar.
  6. Keracunan.
  7. Pemindahan Penderita.
  8. Bantuan Hidup Dasar dan Resusitasi Jantung Paru.
  9. Pertolongan Korban Banyak (Triage).

Semoga Bermanfaat :-)

Download Materi (Slide) Pelatihan P3K

Materi (Slide) Pelatihan P3K.pptx (9 MB).

Materi (Slide) Pelatihan P3K Preview

Formulir Partisipasi dan Konsultasi K3

$
0
0

Formulir Partisipasi dan Konsultasi K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) digunakan untuk memfasilitasi bagi siapa saja yang ingin berperan serta dalam meningkatkan kinerja Sistem Manajemen K3 Organisasi/Perusahaan baik bagi karyawan/anggota Organisasi, pengunjung/tamu, pemasok maupun pihak luar lainnya melalui saran, kritik, pertanyaan, dsj.

Formulir ini dibuat sebagai salah satu pemenuhan terhadap klausul OHSAS 18001:2007 4.4.3.2 Participation and Consultation.

Tentu saja persetujuan mengenai patisipasi dan konsultasi K3 yang ada akan disaring berdasarkan relevansinya.

Umumnya formulir partisipasi dan konsultasi K3 memuai beberapa data isian berikut :

  1. Identitas (Nama, NIK, Jabatan, Bagian, Alamat, Nama Instansi, dsj).
  2. Tanggal.
  3. Judul/Subyek.
  4. Uraian Permasalahan.
  5. Usulan/Masukan/Pertanyaan.
  6. Catatan lain yang relevan.

Umumnya formulir ini disediakan berdekatan dengan kotak saran dekat pos penjagaan ataupun di ruangan petugas K3. Bagi siapapun yang ingin berpartisipasi/konsultasi dapat menulisnya di formulir yang tersedia dan memasukkannya ke dalam kotak saran ataupun menghubungi langsung petugas K3 yang ditunjuk dan akan dicatat oleh petugas K3 ke dalam formulir tersebut untuk dokumentasi.

Selamat berkarya :-)

Download Formulir Partisipasi dan Konsultasi K3

P-FRM-K3-006 Partisipasi dan Konsultasi K3.doc (56,5 Kb).

Contoh Formulir Partisipasi dan Konsultasi K3

Contoh Form Partisipasi dan Konsultasi K3

Formulir Partisipasi dan Konsultasi K3

Prosedur Komunikasi K3

$
0
0

Prosedur Komunikasi K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) merupakan salah satu persyaratan dalam membangun Sistem Manajemen K3 berdasarkan OHSAS 18001:2007. Persyaratan Prosedur Komunikasi K3 tertuang dalam OHSAS 18001:2007 klausul 4.4.3.1. Communication, dimana pada klausul tersebut menyatakan bahwa Organisasi harus membangun, menerapkan dan memelihara prosedur untuk :

  1. Komunikasi internal antar berbagai tingkatan dan fungsi dalam Organisasi.
  2. Komunikasi dengan kontraktor dan pengunjung lain di tempat kerja.
  3. Menerima, mendokumentasikan dan menanggapi komunikasi terkait dari pihak luar.
Sampul Depan

Sampul Depan

Secara umum prosedur komunikasi K3 mengatur antara lain sebagai berikut :

  1. Jenis Komunikasi K3 (Umum/Khusus).
  2. Jenis Informasi K3 (Internal/Eksternal).
  3. Media Komunikasi K3.
  4. Pelaksanaan Komunikasi K3.
  5. Umpan Balik dan Tanggapan.

Selamat Merancang :-)

Dokumen Terkait

Formulir Partisipasi dan Konsultasi K3

Download Prosedur Komunikasi K3

P-SOP-K3-004 Prosedur Komunikasi K3.doc (60,5 Kb).

Prosedur Komunikasi K3 Preview

Formulir Daftar Hadir Pertemuan/Rapat K3

$
0
0

Formulir Daftar Hadir Pertemuan/Rapat K3 digunakan untuk mencatat/mendokumentasikan kehadiran anggota rapat K3 yang diadakan oleh Organisasi/Perusahaan.

Pertemuan/Rapat K3 sendiri merupakan suatu bentuk upaya peningkatan kinerja K3 Organisasi/Perusahaan dan pastisipasi/konsultasi K3 sebagaimana disyaratkan dalam penerapan standar Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja OHSAS 18001:2007 Occupational Health and Safety Management System.

Pertemuan/Rapat K3 sendiri juga dapat dilakukan rutin maupun non-rutin ataupun terintegrasi (tergabung) dalam agenda rapat manajemen Organisasi/Perusahaan.

Secara umum formulir daftar hadir rapat/pertemuan K3 memuat kolom isian sebagai berikut :

  1. Hari dan Tanggal Rapat.
  2. Tempat diadakannya rapat.
  3. Jam/Waktu diadakan rapat.
  4. Nama Pimpinan Rapat.
  5. Daftar Peserta Rapat :
    • Nomor Urut.
    • Nama Peserta.
    • NIK Peserta.
    • Jabatan Peserta.
    • Bagian Peserta.
    • Tanda Tangan/Paraf Peserta.
    • Keterangan relevan lainnya.

Selamat Menerapkan :-)

Download Formulir Daftar Hadir Pertemuan/Rapat K3

P-FRM-K3-007 Daftar Hadir Pertemuan/Rapat K3.doc (82,5Kb).

Contoh Formulir Daftar Hadir Pertemuan/Rapat K3

Contoh Formulir Daftar Hadir Pertemuan/Rapat K3

Contoh Formulir Daftar Hadir Pertemuan/Rapat K3

Formulir Notulen Pertemuan/Rapat K3

$
0
0

Formulir Notulen Pertemuan/Rapat K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) digunakan untuk mencatat/mendokumentasikan poin-poin penting dari hasil pertemuan/rapat K3 yang diadakan.

Formulir notulen pertemuan/rapat K3 diperlukan sebagai bentuk penerapan standar Sistem Manajemen K3 OHSAS 18001:2007 klausul 4.4.3.2 Participation and Consultation (Partisipasi dan Konsultasi).

Secara umum formulir notulen pertemuan/rapat K3 memuat antara lain :

  1. Tangal pertemuan/rapat.
  2. Jam (durasi) pertemuan/rapat.
  3. Pimpinan pertemuan/rapat.
  4. Notulen pertemuan/rapat.

Selamat menerapkan :-)

Download Formulir Notulen Pertemuan/Rapat K3

P-FRM-K3-008 Notulen Pertemuan/Rapat K3.doc (47,5Kb).

Contoh Formulir Notulen Pertemuan/Rapat K3

Contoh Formulir Notulen Pertemuan/Rapat K3

Contoh Formulir Notulen Pertemuan/Rapat K3

Prosedur Partisipasi dan Konsultasi K3

$
0
0

Prosedur Partisipasi dan Konsultasi K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) digunakan sebagai petunjuk tata-cara pelaksanaan partisipasi dan konsultasi K3 di tempat kerja (Organisasi/Perusahaan).

Prosedur partisipasi dan konsultasi K3 merupakan salah satu syarat penerapan Sistem Manajemen K3 standar OHSAS 18001:2007 klausul 4.4.3.2 Paticipation and Consultation (Partisipasi dan Konsultasi) dimana disebutkan bahwa Organisasi/Perusahaan harus membangun, menerapkan dan memelihara prosedur partisipasi tenaga kerja, kontraktor dan pihak ke tiga lainnya yang berhubungan dengan persoalan K3.

Halaman Depan

Halaman Depan

Secara umum prosedur partisipasi dan konsultasi K3 berisi hal sebagai berikut :

  1. Ruang lingkup peserta partisipasi dan konsultasi K3.
  2. Tata-cara partisipasi dan konsultasi K3 peserta.
  3. Dokumentasi partisipasi dan konsultasi K3.
  4. Tindak lanjut partisipasi dan konsultasi K3.

Download Prosedur Partisipasi dan Konsultasi K3

P-SOP-K3-005 Prosedur Partisipasi dan Konsultasi K3.doc (56.5Kb)

Formulir Terkait

  1. Formulir Partisipasi dan Konsultasi K3.
  2. Formulir Daftar Hadir Rapat/Pertemuan K3.
  3. Formulir Notulen Rapat/Pertemuan K3.

Prosedur Partisipasi dan Konsultasi K3 Preview


Form Pengajuan Penerbitan/Revisi Dokumen K3

$
0
0

Formulir Pengajuan Penerbitan/Revisi Dokumen K3 digunakan untuk mengajukan permohonan penerbitan dokumen K3 baru di luar dokumen-dokumen K3 yang tercantum dalam Manual/Pedoman Sistem Manajemen K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) Organisasi/Perusahaan ataupun untuk mengajukan usulan revisi dokumen K3 yang ada.

Formulir ini berfungsi juga sebagai bentuk pelaksanaan Sistem Manajemen K3 standar OHSAS 18001:2007 klausul 4.4.5 Control of Documents (Pengendalian Dokumen) yang mensyaratkan pengaturan persetujuan dokumen K3 yang diterbitkan ataupun yang diperbarui.

Secara umum formulir pengajuan penerbitan/revisi dokumen K3 berisi hal-hal sebagai berikut :

  1. Tanggal pengajuan.
  2. Nomor pengajuan.
  3. Identitas Pemohon (Nama, NIK, Jabatan dan Bagian).
  4. Jenis Pengajuan (Penerbitan Dokumen K3 Baru atau Revisi DokumenK3 yang ada).
  5. Identitas Dokumen K3 yang diajukan (Judul, Nomor Dokumen, Tanggal Terbit Dokumen, Nomor Revisi Dokumen dan Tanggal Revisi Dokumen).
  6. Alasan pengajuan penerbitan/revisi dokumen K3.
  7. Rincian revisi apabila jenis pengajuan adalah pengajuan revisi dokumen K3 (Penambahan/Pengurangan/Perubahan Isi Dokumen K3).
  8. Catatan terkait lainnya.
  9. Kolom persetujuan pengajuan penerbitan/revisi dokumen K3.

Mari berkreasi :-D

Download Formulir Pengajuan Penerbitan/Revisi Dokumen K3

P-FRM-K3-009 Pengajuan Penerbitan/Revisi Dokumen K3.doc (55Kb).

Contoh Formulir Pengajuan Penerbitan/Revisi Dokumen K3

Contoh Formulir Pengajuan Penerbitan/Revisi Dokumen K3

Contoh Formulir Pengajuan Penerbitan/Revisi Dokumen K3

Formulir Daftar Riwayat Revisi Dokumen K3

$
0
0

Formulir Daftar Riwayat Revisi Dokumen K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) digunakan untuk mencatat riwayat revisi/perubahan isi suatu dokumen K3.

Tujuan digunakannya formulir ini adalah untuk melacak perubahan isi suatu dokumen K3.

Formulir ini juga digunakan sebagai kebutuhan pemenuhan persyaratan standar Sistem Manajemen K3 OHSAS 18001 - 2007 klausul 4.4.4. Documentation.

Umumnya formulir daftar riwayat revisi dokumen K3 memuat isi sebagai berikut :

  1. Judul Dokumen K3.
  2. Nomor Dokumen K3.
  3. Tingkat Dokumen K3.
  4. Tanggal Terbit Dokumen K3.
  5. Nomor Revisi Dokumen K3.
  6. Tanggal Revisi Dokumen K3.
  7. Revisi dokumen K3 (Penambahan, Pengurangan dan Perubahan isi dokumen K3).
  8. Tanda-tangan/paraf persetujuan revisi dokumen K3 (Pemohon, Sekretaris P2K3, Ketua P2K3 dan Direktur).
  9. Catatan relevan lainnya.

Download Formulir Daftar Riwayat Revisi Dokumen

P-FRM-K3-010 Daftar Riwayat Revisi Dokumen K3.doc (47 Kb).

Contoh Formulir Daftar Riwayat Revisi Dokumen K3

Form Daftar Riwayat Revisi Dokumen K3

Daftar Riwayat Revisi Dokumen K3

Formulir Daftar Penyebaran Dokumen K3

$
0
0

Formulir Penyebaran Dokumen K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) adalah formulir yang digunakan untuk mencatat kemana saja dokumen K3 dibagikan.

Formulir ini digunakan untuk mendukung pelaksanaan Sistem Manajemen K3 OHSAS 18001 - 2007 klausul 4.4.4. Documentation.

Formulir ini umumnya dilampirkan menjadi satu dengan dokumen K3 "asli" (dokumen master).

Secara umum formulir daftar penyebaran dokumen K3 memuat isi sebagai berikut :

  1. Judul Dokumen K3.
  2. Nomor dokumen K3.
  3. Nomor revisi dokumen K3.
  4. Tanggal terbit dokumen K3.
  5. Tanggal revisi dokumen K3.
  6. Tanggal penyebaran dokumen K3.
  7. Nama, NIK, Jabatan/Bagian penerima dokumen K3.
  8. Tanda-tangan/paraf penerima dokumen K3, sekretaris P2K3 dan Ketua P2K3.
  9. Keterangan dan catatan relevan lainnya.

Download Formulir Daftar Penyebaran Dokumen K3

P-FRM-K3-011 Daftar Penyebaran Dokumen K3.doc (46.5 Kb)

Contoh Formulir Daftar Penyebaran Dokumen K3

Form Daftar Penyebaran Dokumen K3

Formulir Daftar Penyebaran Dokumen K3

Format Berita Acara Kehilangan Dokumen K3

$
0
0

Formulir Berita Acara Kehilangan Dokumen K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) digunakan untuk melaporkan kehilangan dokumen K3.

Formulir ini merupakan pendukung pelaksanaan Sistem Manajemen K3 OHSAS 18001 - 2007 klausul 4.4.5 Control of Documents.

Umumnya berita acara kehilangan dokumen K3 memuat isi sebagai berikut :

  1. Nomor berita acara.
  2. Identitas pembuat berita acara (Nama, NIK, Jabatan & Bagian).
  3. Identitas dokumen K3 yang hilang.
  4. Kronologis kehilangan dokumen (bila ada).
  5. Tanda-tangan pembuat berita acara. Sekretaris P2K3, Ketua P2K3 dan Direktur.

Download Format Berita Acara Kehilangan Dokumen K3

P-FRM-K3-012 Berita Acara Kehilangan Dokumen K3.doc (52 Kb)

Contoh Berita Acara Dokumen K3

Format Berita Acara Kehilangan Dokumen K3

Berita Acara Kehilangan Dokumen K3

Formulir Pengajuan Pemusnahan Dokumen K3

$
0
0

Formulir pengajuan pemusnahan dokumen K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) digunakan untuk mengajukan permohonan pemusnahan dokumen K3 yang sudah tidak berlaku atau yang sudah melewati masa simpannya.

Formulir ini dipakai untuk memenuhi persyaratan Sistem Manajemen K3 OHSAS 18001:2007 klausul 4.5.4 Control of Records sebagai alat untuk mengatur pemusnahan dokumen K3.

Secara umum formulir pengajuan pemusnahan dokumen memuat isi sebagai berikut :

  1. Tanggal permohonan diajukan.
  2. Nomor permohonan.
  3. Identitas Pemohon.
  4. Identitas dokumen K3 yang akan dimusnahkan.
  5. Catatan lain yang relevan.
  6. Kolom persetujuan pemusnahan dokumen K3.

Download Formulir Pengajuan Pemusnahan Dokumen K3

P-FRM-K3-003 Formulir Pengajuan Pemusnahan Dokumen K3.doc (51,5Kb).

Contoh Formulir Pengajuan Pemusnahan Dokumen K3

Contoh Formulir Pengajuan Pemusnahan Dokumen K3

Contoh Formulir Pengajuan Pemusnahan Dokumen K3

Viewing all 57 articles
Browse latest View live